Rahasia Cat Mobil

Posted by on Feb 8, 2013 in articles | Comments Off on Rahasia Cat Mobil

rahasia cat mobil

Foto : Ari Tristianto Wibowo

Proses pembuatan cat mobil tak ubahnya membuat kue. Cat mobil merupakan campuran dari beberapa jenis bahan baku, material penunjang dan tentu saja formula rahasia yang dapat meningkatkan kualitas. Dan formula inilah yang merupakan rahasia bagi pabrik cat, sama seperti resep rahasia milik koki di sebuah restoran.

Lalu apa saja yang digunakan sebagai bahan dasar pembuat cat mobil. Berikut di antaranya, tentu saja tidak termasuk formula rahasia tadi.

1. Varnish/resin
Ini adalah bahan utama yang digunakan dalam pembuatan cat. Bentuknya cair dan tidak berwarna.

2. Additive
Bahan yang mampu meningkatkan jumlah namun tidak mengurangi mutu cat. Jadi merupakan salah satu cara untuk mengurangi biaya produksi. Terbuat dari apakah additive ini? Inilah yang menjadi rahasia masing-masing produsen cat.

3. Pigment
Komponen inilah yang menentukan warna cat. Bentuknya bubuk dengan warna sangat pekat. Sekian macam jenis pigment dicampur untuk menghasilkan warna yang dituju. Pigment ini dibuat dari bahan mika, untuk cat warna metalik ditambah bubuk dari metal berwarna perak.

4. Solvent/thinner
Cairan bening pengencer cat. Solvent juga digunakan pada saat cat akan disemprotkan untuk membuat cat menjadi lebih encer. Jadi dengan empat bahan dasar tadi bisa menjadi cat yang melapisi mobil Anda.

Cat asli lebih kuat
Banyak pemilik mobil yang sangat sayang dengan cat bawaan pabrik. Biasanya cat bawaan pabrik ini disebut sebagai cat orisinal. Adakah perbedaan cat orisinal dengan cat aftermarket yang sering dipakai di bengkel body repair?

Ternyata memang ada perbedaan antara cat yang digunakan oleh pihak pabrikan dengan bengkel. Kebetulan saat ini Kansai hanya memproduksi cat OEM (Original Equipment Manufacturer) yang digunakan oleh pabrik mobil. “Cat OEM umumnya memang lebih kuat ketimbang cat aftermarket karena masing-masing pabrikan memiliki standar kualitas minimum, tetapi saat pengeringan cat OEM harus dipanaskan hingga 15° Celcius.

Kalau di pabrik, pengecatan dilakukan saat bodi mobil masih terdiri dari pelat besi saja, jadi tidak masalah jika dipanaskan hingga suhu tinggi. Sedangkan pengecatan di bengkel dilakukan saat mobil sudah dalam kondisi lengkap. Bayangkan nasib bagian lain seperti interior, kaca dan sebagainya juka dipanaskan hingga 150° C. Bisa meleleh semua tuh.

Makanya pengeringan cat di bengkel umumnya hanya bisa dilakukan dengan pemanasan hingga 60° Celcius saja. Dan catnya menggunakan jenis PU (polyurethane) yang dicampur dengan hardener, sementara cat OEM tidak menggunakan hardener.

Namun untuk bagian-bagian plastik seperti bumper, atau sepatbor depan Nissan X-Trail misalnya, cat yang digunakan juga menggunakan hardener, sebab plastik ini juga tidak mungkin dipanaskan hingga suhu tinggi. Jadi jenis catnya sama dengan cat aftermarket.

Warna bumper dan sepatbor belang?
Coba Anda perhatikan warna bumper dan sepatbor mobil. Pada beberapa mobil, dalam keadaan baru sekali pun warnanya belang, khususnya yang menggunakan cat metalik. Hal ini bukan disebabkan perbedaan warna cat, tetapi lebih karena perbedaan proses penyemprotan.

Untuk mengurangi jumlah cat yang terbuang pada saat penyemprotan, saat ini banyak pabrik yang menggunakan listrik statis. Dengan listrik statis, permukaan plastik akan menghisap butiran cat sehingga tidak terbuang percuma. Namun listrik statis ini menyebabkan partikel-partikel metalik menjadi berdiri dan mengubah arah pantulan sinar. Makanya secara kasat mata warna akan terlihat berbeda.

Jika tidak menggunakan listrik statis tentu tidak ada masalah dengan warna karena posisi partikel metalnya sama.

Lapisan cat mobil
Cat mobil pada permukaan pelat besi terdiri dari 4 lapis, yaitu:

1. Antikarat
Lapisan pertama yang langsung menempel di permukaan pelat adalah antikarat untuk mencegah timbulnya karat. Apa bahan yang digunakan serta bagaimana cara pelapisannya bisa Anda simak di rubrik Knowledge nomor depan.

2. Primer
Bertugas untuk meratakan permukaan antikarat yang tidak rata. Pengaplikasiannya dengan disemprot.

3. Top coat/colour coat
Inilah cat yang mengandung warna tergantung warna yang diinginkan. Permukaan cat ini tidak mengilap dan diaplikasi dengan penyemprotan. Lapisan ini kurang tahan terhadap sinar UV yang ada pada sinar matahari.

4. Clear coat
Inilah lapisan terakhir yang mengilap dan tidak berwarna. Disini juga terdapat bahan anti UV sehingga sinar UV tidak tembus ke lapisan top coat. Seberapa hebat daya tahan clear coat terhadap UV sangat mempengaruhi daya tahan cat mobil secara keseluruhan. Pada mobil Eropa lapisan ini lebih tebal, makanya cat mobil Eropa lebih tahan lama.

Penulis : Ari Tristianto Wibowo